Rabu, 11 April 2012

Penelitian Asteroid dekat Bumi.

Penelitian Asteroid dekat Bumi.
Sejak lama para ahli astronomi mencermati keberadaan asteroid yang merupakan pecahan materi purba sistem Tata Surya. Asteroid adalah benda langit yang komposisinya terdiri atas batuan atau logam dan mengorbit matahari, namun terlampau kecil untuk disebut planet. Asteroid dijuluki planet mini dan diameternya biasanya kurang dari 1000 kilometer. Sebagian besar berada di sabuk asteroid yang membentang diantara planet Mars sampai ke planet Yupiter sejarak dua sampai empat unit astronomi dari Matahari. Satu unit astronomi setara dengan jarak 150 juta kilometer. Sabuk asteroid ini juga mencakup Bumi kita, karena letaknya berada di antara Mars dan Yupiter. Asteroid dekat Bumi merupakan obyek yang paling sering dijadikan penelitian. Terobosan ilmiah terpenting dicapai tanggal 14 Februari lalu, ketika wahana penelitian ruang angkasa Shoemaker, berhasil mendarat di permukaan sebuah asteroid kecil yang diberi nama Eros. Asteroid ini bentuknya seperti kentang raksasa, panjangnya sekitar 33 kilometer, dan lebar serta tebalnya 13 kilometer, mengorbit pada jarak 316 juta kilometer dari Bumi.
Wahana penelitian ruang angkasa Shoemaker sebetulnya dirancang untuk mengawasi asteroid lainnya yang diberi nama Mathilde. Diluncurkan pada tanggal 17 Februari 1996, wahana penelitian Shoemaker melakukan orbit di asteroid Mathilde sekitar bulan Juni tahun 1998. Misi penelitian angkasa luar yang diberi nama "pertemuan dengan asteroid dekat Bumi"-NEAR itu kemudian diarahkan ke asteroid bernomor 433, yakni Eros. Bonus ilmiah ternyata menunggu di asteroid yang ukurannya relatif besar ini. Eros memberikan data sepuluh kali lebih banyak ketimbang yang diduga para ahli. Dr. Robert Farquhar, direktur laboratorium fisika terapan di universitas John Hopkins yang menjadi pimpinan misi NEAR mengatakan, sebelumnya misi penelitian itu tidak direncanakan mendarat di permukaan Eros. Namun setelah penelitian selama beberapa tahun, dengan data lebih lengkap dari perkiraan semula, disepakati misi yang riskan tsb. Penetapan tanggal 14 Februari sebagai hari pendaratan, adalah hasil perhitungan matematis dari posisi Eros dan wahana penelitian Shoemaker. Sebetulnya tidak ada risiko kerugian mendaratkan Shoemaker di permukaan Eros. Sebab dalam waktu tidak lama lagi, Shoemaker akan kehabisan energinya dan akan hilang di luar angkasa, menjadi asteroid baru buatan manusia. Daripada hilang begitu saja, para ahli memutuskan mendaratkannya di permukaan Eros. Rupanya perhitungan para ahli kali ini juga keliru. Mereka menyangka wahana penelitian Shoemaker akan hancur berkeping-keping menabrak permukaan Eros. Nyatanya Shoemaker mendarat dengan mulus.
Sejauh ini sedikitnya 160.000 gambar sudah dikirimkan Shoemaker ke pusat pengendali di Bumi. Dengan pendaratan di Eros, para ahli bahkan memiliki gambar rinci dari permukaan asteroid. Pemotretan jarak dekat dari ketinggian hanya beberapa ratus meter sebelum mendarat, menghasilkan gambaran resolusi tinggi. Dengan menganalisis gambar-gambar yang kualitasnya prima, diharapkan sifat asteroid dapat diketahui lebih banyak lagi. Eros yang merupakan asteroid logam, menunjukan adanya kawah-kawah kecil serta batuan yang kelihatannya mengalami erosi. Data baru itu tentu saja amat berharga bagi para ahli. Sebab sejauh ini diduga tidak ada erosi di permukaan asteroid, karena tidak adanya atmosfir maupun gaya tarik. Nyatanya di Eros terlihat adanya jejak erosi. Diduga badai matahari yang memancarkan debu kosmiklah yang menggerus permukaan asteroid. Kawah-kawah kecil diduga akibat tabrakan dengan benda langit lainnya. Pengamatan dari permukaan sebuah asteroid diharapkan memberikan data lebih akurat menyangkut komposisi fisik dan geologinya. Selain itu akan dikethaui lebih jelas hubungan antara asteroid, komet dan meteorit. Dan yang paling mendasar adalah untuk mengetahui lebih jauh mengenai bagaimana dan dalam kondisi seperti apa sebuah planet terbentuk dan berkembang. Dalam beberapa hari ini ribuan gambar baru sudah dikirimkan wahana penelitian Shoemaker ke Bumi. Para ahli memang tidak dapat meramalkan, sampai kapan mereka masih dapat menjaga kontak dengan Shoemaker. Namun disebutkan, misi penelitian Eros menggunakan wahana Shoemaker meningkatkan secara dramatis pengetahuan mengenai asteroid. Data yang dikirimkan merupakan landasan berharga bagi misi sejenis di masa depan. Sasarannya tentu saja untuk mengetahui asal-usul alam semesta. (muj)

Tidak ada komentar: